BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pembangunan
merupakan usaha yang sengaja direncanakan; pembangunan merupakan suatu
perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern; pembangunan
sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, karena pembangunan adalah
untuk manusia. Pembangunan juga bukan suatu kegiatan yang berhenti dalam jangka
waktu tertentu tetapi suatu proses yang berkelanjutan atau terus menerus
melalui tahapan-tehapan tertentu (Redatin Parwadi, 2013:39). Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu
masyarakat adil makmur yang merata material dan spiritual. Untuk mencapai
tujuan pembangunan nasional maka pemerintah membangun berbagai sarana dan
prasarana. Seiring proses pembangunan kota pontianak yang terus
mengalami perkembangan tentu mengalami berbagai dampak. baik itu positif maupun
negatif. baik dalam pembangunan bidang ekonomi, budaya, pariwisata dan dll
sebagainya. Ibu kota provinsi kalimantan barat, kota pontianak. dengan visinya
sebagai kota perdagangan dan jasa kemajuan itu kita lihat dan kita rasakan bersama.
seperti, berdirinya hotel - hotel, dan gedung - gedung bertingkat tinggi.
seperti seputaran di wilayah kota pontianak, lebih tepatnya di Jl. Gajah Mada.
tentu orientasi kedepannya harus ada pemikiran dan konsep pembangunan yang
berkeadilan yang di rasakan oleh seluruh warga masyarakat yang
mendiami kota pontianak.
Pembangunan
pasar flamboyan adalah salah satu kemauan dan itikat pemerintah kota pontianak
untuk menghilangkan kekumuhan dan membuat tempat yang nyaman dan bersih untuk
pedagang yang berdagang di pasar dan para pembeli yang menggunakan pasar
flamboyan sebagai pusat jual belinya yang terjadi pada pagi hari.
Pelaksanaan
pembangunan atau yang lebih tepatnya disebut revitalisasi karena pasar telah
ada sebelumnya dan yang dilakukan adalah memperbarui bentuk dan penataan pasar,
yang mana dalam prosesnya telah membawa dampak pada kondisi fisik pasar yang
memang tampak lebih bagus dari sebelumnya, namun dalam pengelolaan sepertinya
masih belum optimal, ini bisa kita lihat
pada pengelolaan limbah dan ketersediaan lahan parkir. Selain terlihat
perubahan dari kondisi fisik pasar revitalisasi pasar Flamboyan juga
berpengaruh pada interaksi dan pendapatan para pedagang.
Hal diatas membuat kami tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh revitalisasi pasar flamboyan pontianak
yang akan kami ungkapkan dan paparkan dalam bentuk makalah.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan penjelasan dalam latar
belakang diatas, rumusan masalah yang
akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
pelaksanaan revitalisasi pasar Flamboyan Pontianak ?
2. Bagaimana
kondisi fisik dan keramaian pasar Flamboyan Pontianak setelah dilakukannya
revitalisasi ? dan
3. Bagaimana
dampak revitalisasi pasar flamboyan terhadap interaksi sosial dan pendapatan
pedagang dipasar Flamboyan Pontianak ?
C. Fokus
Masalah
Untuk memperdalam kajian penelitian
fokus Masalah yang akan kami teliti adalah tentang dampak dari hasil
revitalisasi pasar flamboyan pontianak dari segi penampakan fisik dan dampaknya
bagi pedagang.
D. Manfaat
Mengetahui pelaksanaan revitalisasi Pasar Flamboyan,
mendeskripsikan keadaan fisik dan keramaian Pasar Flamboyan setelah
dilaksanakannya revitalisasi, serta mengetahui dampak pelaksanaan revitalisasi
Pasar Flamboyan terhadap interaksi sosial dan pendapatan para pedagang.
Sehingga pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah tetap memerhatikan
kesejahteraan pedagang.
Selain itu penelitian yang bersifat sederhana ini juga bisa
menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian di Pasar
Flamboyan Pontianak
E. Oprasional
Konsep (kerangka berfikir)
Keadaan saat ini terutama setelah
revitalisasi yang telah dilakukan oleh pemerintah pada pasar flamboyan
Pontianak, tampaknya belum optimal dalam pengelolaan fisik terutama pada
pengelolaan limbah dan ketersediaan lahan parkir untuk para pengunjung pasar.
tindakan yang dilakukan menyediakan pemerintah adalah menyediakan instalasi
pengelolaan limbah yang tidak digunakan karena keterbatasan sumber daya segera
dioptimalkan penggunaannya dan membangun lahan pakir yang memadai sehingga tidak
memakai badan jalan. Keadaan yang diinginkan adalah pemerintah segera mencari
solusi konkrit untuk mengatasi setiap masalah yang ada sehingga seluruh dampak
negatif dapat teratasi.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian
Revitalisasi
Revitalisasi
adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang
dulunya pernah vital hidup akan tetapi mengalami kemunduran dan degradasi.
Proses revitalisasi sebuah kawasan atau bagian kota mencakup perbaikan aspek
fisik dan aspek ekonomi dari bangunan maupun ruang kota. Revitalisasi fisik
merupakan strategi jangka pendek yang dimaksudkan untuk mendorong terjadinya
peningkatan kegiatan ekonomi jangka panjang. Revitalisasi fisik diyakini dapat
meningkatkan kondisi fisik (termasuk juga ruang publik) kota, namun tidak untuk
jangka panjang. Untuk itu, tetap diperlukan perbaikan dan peningkatan aktivitas
ekonomi (economic revitalization) yang merujukkepada aspek social budaya serta
aspek lingkungan (environmental objectives). Hal tersebut mutlak diperlukan karena
melalui pemanfaatan yang produktif, diharapkan akan terbentuklah sebuah
mekanisme perawatan dan kontrol yang langgeng terhadap keberadaan fasilitas dan
infrastruktur kota (Danisworo,
2002).
B. Teori
Revitalisasi
Sebagai sebuah kegiatan yang sangat kompleks, revitalisasi
terjadi melalui beberapa tahapan dan membutuhkan kurun waktu tertentu serta
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Intervensi fisik. Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik
revitalisasi dan dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan
kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem
tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan (urban realm). Mengingat citra kawasan
sangat erat kaitannya dengan kondisi visual kawasan, khususnya dalam menarik
kegiatan dan pengunjung, intervensi fisik ini perlu dilakukan. Isu lingkungan
(environmental sustainability) pun menjadi penting, sehingga intervensi fisik
pun sudah semestinya memperhatikan konteks lingkungan. Perencanaan fisik tetap
harus dilandasi pemikiran jangka panjang.
2. Rehabilitasi ekonomi Revitalisasi yang diawali dengan proses
peremajaan artefak urban harus mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi.
Perbaikan fisik kawasan yang bersifat jangka pendek, diharapkan bisa
mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic
development), sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi kawasan kota (P.
Hall/U. Pfeiffer, 2001). Dalam konteks revitalisasi perlu dikembangkan fungsi
campuran yang bisa mendorong terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial (vitalitas
baru).
3. Revitalisasi sosial/institusional Keberhasilan revitalisasi
sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan lingkungan yang menarik
(interesting), jadi bukan sekedar membuat beautiful place. Maksudnya, kegiatan
tersebut harus berdampak positif serta dapat meningkatkan dinamika dan
kehidupan sosial masyarakat/warga (public realms). Sudah menjadi sebuah
tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan pembangunan kota untuk
menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri (place making) dan hal ini pun
selanjutnya perlu didukung oleh suatu pengembangan institusi yang baik.
C. Teori pembangunan ekonomi
Beberapa perspektif teori pembangunan ekonomi itu umumnya
mengarahkan pembangunannya melalui 4 (empat) isu pokok: (1) pertumbuhan, (2)
akumulasi kapital, (3) transformasi struktural, dan (4) peran pemerintah.
Kempat isu ini merupakan tema dasar yang menjadi kajian penting dan utama dalam
evolusi pemikiran generasi pertama (1950-1975). Para ahli ekonomi pembangunan
memusatkan perhatian pada empat isu sentral tersebut sebagai topik perdebatan
akademis dalam kurun waktu seperempat abad itu. Mengapa keempat isu tersebut dijadikan isu utama? Bagaimana
logikanya? Pembanunan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang ditandai oleh
peningatan pendapatan perkapita seperti tercemin pada growt national product
(GNP). Agar tumbuh dengan baik, diperlukan persyaratan adanya akumulasikapita
(modal) dan inihanya bisa dicapai dengan investasi (mustain mashud, dkk. 2010)
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Bentuk
penelitian
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis metode penelitian
deskriptif.
B. Lokasi
penelitian
Lokasi penelitian dilakukkan di Pasar
Flamboyan, yang terletak persimpangan antara jalan gajah mada dan jalan
pahlawan kota pontianak kalbar. Alasan memilih pasar Flamboyan sebagai tempat
penelitian adalah karena pasar flamboyan merupakan sebuah pasar tradisional
yang berpenampilan modern setelah direvitalisasi dan juga pasar flamboyan
merupakan pasar yang terkenal karena lokasinya yang strategis terletak dipusat
kota pontianak.
C. Informan
Informan penelitian adalah
para pedagang di Pasar dan Dinas Perdagangan, koperasi dan UKM (DISPERINDAGKOP)
yaitu kepala UPTD pasar. Kriteria pemilihan informan adalah orang yang
beraktifitas dipasar Flamboyan dan instansi instansi terkait yang bersedia di
wawancarai dan mau memberikan informasi yang akurat berkaitan dengan dampak
revitalisasi pasar Flamboyan Pontianak.
D. Teknik
penelitian
Dalam
pengambilan data dilapangan kami menggunakan teknik, antara lain :
1. Observasi
Observasi
adalah teknik yang dilakukan dengan melihat, mengamati dan mencatat proses yang
terjadi pada objek penelitian (Victorianus, 2011:65). Observasi ini bertujuan
untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang objek penelitian dan untuk
menggali informasi tentang lokasi penelitian. Kami melakukan observasi selama
dari tanggal 22 april sampai 25 april 2016 dipasar flamboyan. Jenis pengamatan
yang kami gunakan adalah pengamatan langsung yaitu kami langsung mengamati
proses pada objek penelitian dan kami juga melakukan pengamatan secara tidak
langsung yaitu pengamatan proses dengan alat bantu untuk dokumentasi. Alat yang
kami gumakan untuk dokumentasi adalah kamera. Kendala yang kami hadapi adalah
kurangnya dokumentasi karena lokasi penelitian yang luas.
2. Wawancara
Wawancara
adalah cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden
secara langsung (Victorianus, 2011:58).
Teknik wawancara yang kami gunakan adalah teknik wawancara terstruktur
dengan pertanyaan yang kami siapkan secara sistematis, namun kami juga menambah
pertanyaan secara sepontan ketika bertanya guna memperjelas jawaban yang
diberikan narasumber.
3. Triangulasi
Dalam penelitian ini kami menggunakan
metode wawancara dan ditunjang dengan observasi langsung dilapangan. Data yang
diperoleh dari wawancara dengan beberapa narasumber akan dibandingkan dengan
hasil observasi untuk menguji kevalidan data. Setelah dilakukan perbanndingan
antara hasil wawancara dengan hasil observasi yang didukung dokumentasi, data yang
kami peroleh dari observasi tidak jauh berbeda dengan jawaban beberapa
narasumber wawancara.
E. Sumber
data
a. Data
primer
Data primer diperoleh dari wawancara
dengan kepala UPTD pasar tradisional kota pontianak dan wawancara dengan
beberapa orang pedagang di pasar flamboyan.
b. Data
sekunder
Kami
tidak memperoleh data sekunder dari instansi terkait.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran
Umum Daerah Penelitian
Pasar flamboyan adalah salah satu dari
sekian banyak pasar tradisional yang ada di Pontianak. Pasar flamboyan terletak
di persimpangan jalan Gajah Mada dan jalan Pahlawan, tidak jauh dari jembatan
tol 1 kecamatan Pontianak Selatan. Letaknya yang strategis, dan kondisi fisik
yang terbilang masih baru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli yang
datang. Di pasar flamboyan menjual berbagai macam kebutuhan pokok seperti
sembako, ikan sayuran dan daging. Lapak-lapak para pedagang yang ada di dalam
lokasi pasar telah tertata dengan baik.
B. Data
Informan
Informan
1
Nama:
Samsudin
Umur:
Alamat:
Pendidikan:
S1
Pekerjaan:
Kepala UPTD pasar tradisional
Informan
2
Nama:
Suwarni
Umur:
50 tahun
Alamat:
sumur bor, kota baru
Pendidikan:
SD
Pekerjaan
pedagang
Informan
3
Nama:
Feri
Umur:
25 tahun
Alamat:-
Pendidikan:
SMA
Pekerjaan:
pedagang
C. Hasil
dan Pembahasan penelitian
Menurut
teori pembangunan ekonomi, salah satu isu pokok yang berpengaruh dalam
pembangunan adalah peran pemerintah. Revitalisasi pasar flamboyan merupakan
program pemerintah dalam menciptakan pasar flamboyan lebih bersih, tidak
kekumuhan, serta bernuansa modern, sehingga para pembeli pun bisa merasakan
kenyamanan di pasar flamboyan tersebut. Pembangunan dimulai pada tahun 2012 dan
diresmikan pada tanggal 1 desember 2013. Dalam
pelaksanaan revitalisasi sempat ada protes oleh pedagang yaitu para
pemilik ruko dengan alasan karena kondisi bangunan yang masih bagus, namun
pemerintah menimbang dan memutuskan tetap melaksanakan rehab pada seluruh
bagian pasar, karena tidak mungkin pembangunan hanya dilakukan sebagian dan hak
penuh untuk melakuakan pembangunan ada ditangan pemerintah.
Pada
saat berlangsungnya pembangunan, pedagang yang ada dipasar flamboyan di
relokasi tidak jauh dari pasar flamboyan yaitu ke jalan veteran disebuah tanah
kosong milik pengusaha bernama Heri
Bertus tanpa dipungut biaya sewa lahan.
Dari
kondisi fisik Menang terlihat perbandingan yang sangat jauh dari sebelum dan
sesudah dilakukannya revitalisasi, ini merupakan salah satu fungsi revitalisasi
yaitu perbaikan dalam aspek fisik. Bangunan pasar yang sebelumnya tidak beraturan, kumuh,
becek, banyak bangunan yang rusak dan
atab yang bocor, serta banyak PKL yang berjualan tidak tertib kini keadaan
pasar sudah lebih baik. Jumlah pedagang yang ada dipasar flamboyan pun mulai
bertambah, dari yang semula hanya berjumlah sekitar 700 lebih pedagang kini
meningkat hingga 1000 lebih pedagang. Walaupun kondisi pasar yang bisa
menampung lebih banyak pedagan tetap saja masih ada pedagang yang berjualan di
pinggir jalan. Para PKL telah mendapat surat peringatan ke-3 dari DISPERINDAGKOP
dan jika masih berjualan para PKL akan dikenakan sangsi pidana ringan, tapi
para PKL tetap tidak mau direlokasi kebagian dalam pasar dengan alasan bahwa
mereka hanya mencari rezeki.
Pengelolaan
limbah dipasar flamboyan juga belum optimal, meskipun telah dibangun instalasi
pengelolaan limbah, alat tersebut terbengkalai karena kurangnya sumber daya
manusia yang bisa mengoperasikan alat istalasi pengelolaan limbah tersebut.
untuk mengatasi limbah pasar, pihak pengelola pasar mempekerjakaan petugas
kebersiahan untuk membersihkan lokasi pasar dan mengangkut limbah untuk dibuang
ke TPS yang berada di jalan 28 oktober. Tidak sedikit juga limbah yang dibuang
kesungai parit tokaya sehingga mencemari sungai, ini merupakaan salah satu
kekurangan dalam pelaksanaan revitalisasi pada pasar flamboyan.
Dari
segi keamanan pasar sudah cukup aman karena sekarang selain ada satpam pasar
pemerintah juga dibantu oleh BKPM dalam menjaga keamanan pasar selama 24jam.
Setiap
pedagang yang berjualan dipasar flamboyan dikenakan biaya retribusi harian
pasar untuk membayar sewa lapak, kebersihan dan keamanan pasar. pedagang tidak
merasa keberatan dengan biaya retribusi yang dikenakan oleh pihak pengelola
pasar.
Jika
dipandang dari aspek memvitalkankan kembali sebuah tempat yang terdegradasi,
peran Pemerintah sebagai salah satu
faktor pendukung pertumbuhan ekonomi sepertinya pemerintah telah berhasil
melaksanakan fungsi dari revitalisasi di pasar flamboyan meski belum sempurna
hal ini dibuktikan dengan ramainya pengunjung pasar flamboyan setiap harinya. Namun di dalam proses rehabilitas perubahan pasar
flamboyan yang semakin baik dan bagus. maka maraknya di tengah - tengah
ramainya dan megahnya para pembeli di pasar flamboyan. yang selama ini kita
kenal kota pontianak sebagai pusat perdagangan dan jasa. tentu dibalik
ini semua ada sedikit permasalahan yang mengganggu para pengemudi pengguna
jalan terutama masyarakat kota pontianak yang mengalaminya. karena kondisi
parkiran di pasar flamboyan yang pada
saat ini masih tidak teratur atau kesemrawutan, bahkan hal ini bisa menunjukkan
suatu dampak yang buruk terhadap jalur lalu lintas pengemudi, karena salah satu
penyebab faktor ketidakteraturan
parkir di pasar flamboyan adalah kurangnya suatu lahan sektor pembangunan lahan
parkir sehingga memakan ruasnya jalan umum. dan hal ini menimbulkan suatu titik
kemacetan, serta mengganggu aktivitas masyarakat kota pontianak.
Walaupun kondisi pasar
flamboyan saat ini sudah di rehabilitas dan sediakan tempat lahan parkir yang
cukup luas termasuk di dalam area pembangunannya. Namun itu semua masih belum
relevan baik untuk menciptakan sebuah sektor lahan parkir guna untuk tidak
terjadi ketidakteraturan parkir di pasar flamboyan tersebut. Sehingga para
pengguna parkirpun tidak lagi menggunakan ruas jalan umum, untuk memenuhi
sebuah perekonomian mereka, karena pada umumnya ketika pengguna parkir
memanfaatkan ruas jalan umum untuk memenuhi perekonomian, maka itu akan
berdampak negative di dalam jalannya berlalu lintas. Bisa jadi terjadi
kecelakaan, kemacetan, konflik antara sesama pengemudi jalan. Dll.
Meningkatnya
jumlah pengunjung dipasar flamboyan tetap tidak meningkatkan penghasilan para
pedagang yang berjualan dipasar flamboyan. Mereka mengaku penghasilannya masih
sama saja ketika pasar belum direvitalisasi, hal ini disebabkan bertambahnya
jumlah pedagang yang berjualan dipasar otomatis persaingan dagang akan makin
ketat.
Dari
segi interaksi baik antar sesamaa
pedagang maupun antara pedangan degan pembeli dan pedagang dengan pemerintah
masih terjalin dengan baik.
Jadi
jika memandang pelaksanaan revitalisasi pasar flamboyan dari segi interfensi
fisik atau memandang dari fisik bangunan, terlihat telah terlaksana tapi belum
maksimal karena ada yang merusak penampilan fisiknya yaitu limbah yang belum
terkelola dengan baik, jika memandang dari aspek rehabilitasi ekonomi,
revitalisasi pasar flamboyan masih kurang sebab belum bisa meningkatkan
penghasilan para pedagang yang berjualan dipasar. Penghasilan para pedagang
masih sama dengan sebelum dilakukannya revitalisasi pasar flamboyan.
D. Hasil
Observasi dan Wawancara
1. Hasil
Observasi
Indikator
yang kami amati adalah Perbandingan keadaan fisik sebelum dan sesudah
revitalisasi, Jumlah pedagang dipasar flamboyan, Keamanan pasar, Penanganan
limbah, Ketersediaan lahan parkir, Keramaian pembeli, Interaksi sosial
pedagang, Pendapatan pedagang. Kami melakukan observasi dimulai hari jum’at
tanggal 22 april 2016 sekitar jam 14.00-15.00. saat itu pasar sudah dalam
keadaan sepi. Keadaan pasar yang sepi memudahkan kami untuk mengamati kondisi
bangunan dan membangkan dengan keadaan pasar sebelumnya sesuai sepengetahuan
kami. Kondisi bangunan pasar memang lebih bagus dari yang sebelumnya. Kondisi
saat ini, pasar tidak kumuh, tidak becek, lapak sudah tertata dengan rapi. Kami
melihat kondisi parkiran di sore hari tidak sebanyak seperti pagi hari. Dihari
kedua, yaitu hari sabtu tanggal 23 april 2016 pada jam yang sama, kami kembali
melanjutkan pengamatan, aspek yang kami amati adalah kondisi kebersihan pasar.
Ternyata masih banyak sampah yang berserakan dan belum dibersihkan dibawah
lapak para pedagang. Dihari itu kami juga melakukan wawancara dengan beberapa
pedagang yang masih berjualan.
Pada
hari minggu pagi sekitar +/- jam jam 10, kami kembali kepasar untuk
melihatkondisi parkiran pasar, karena hari minggu merupakan puncak keramaian di
pasar flamboyan. Kami melihat mobil yang parkir memakai badan jalan dan
terlihat mobil dari petugas patroli dinas perhubungan menghimbau para pemilik
mobil yang parkir menggunakan badan jalan agar segera memindahkan mobilnya ke
area parkir dalam pasar karena izin parkir menggunakan badan jalan hanya sampai
jam 10. Kami melanjutkan pengamaatan pada hari senin tanggal 25 april 2016 pada
pagi hari jam 06.00 sebelum kuliah. Tujuan kami melakukan pengamatan dipagihari
itu adalah inngin melihat keramaian para
pembeli, interaksi antar pembeli dan pedagang serta parkir yang memmakai
badan jalan. Kita tahu jika pagi hari merupakan jam sibuk para masyarakat baik
yang ingin perki bekerja atau bersekolah, parkir kendaraan para pengunjung
pasar yang memakai badan jalan di jalan gajah mada otomatis menggagu
kepentingan masyarakat banyak dan menyebabkan titik kemacetan.
Kesimpulan dari hasil observasi kami
adalah kondisi fisik bangunan yang lebih bagus dari sebelumnya, peningkatan
jumlah pengunjung pasar, interaksi yang terjalin dengan baik antara pedagang
dan pembeli, pengelolaan limbaah pasar yang belum optomal, kurangnya lahan
parkir.
2. Hasil
Wawancara
NARASUMBER
1
Nama : Bapak Samsudin. Sp
Umur : 58 Tahun
Pendidikan : S1
Alamat : -
Wawancara
hari senin tanggal 25 april 2016 jam 09.08
Sub
masalah 1.
-
Bagaimana pelaksanaan revitalisasi pasar
flamboyan.
1.
Kapan pembangunan pasar flamboyan ini di
mulai.?
Jawaban :
Pembangunan pasar
flamboyan di mulai pada tahun 2012 dan di resmikan pada tanggal 1 desember
2013.
2.
Apakah saat dilakukannya revitalisasi
pasar ini ada pertentangan atau proses dari pedagang.?
Jawaban :
Tentunya pasti
ada,sebagian kecil pedagang.terutama yang berjualan di ruko-ruko,mereka menolak
untuk di bangun karna kondisi ruko yang masih bagus. Tetapi pemerintah
menimbang dan mengingat untuk seterusnya bahwa suatu lokasi keseluruhan akan
tetap di bangun,karna tidak mungkin di bangun secara sebagian.disaat berjalan
nya pembangunan memang ada sekelompok orang yang menolak atau melakukan
protes,tetapi pembangunan tetap berjalan karna pembangunan sepenuh nya milik
atau hak pemerintah.
3.
Dimana pedagang di relokasi saat pasar
ini di bangun.?
Jawaban
:
Alhamdulillah pada saat
relokasi,pihak pasar mendapat pinjaman lahan di jalan veteran,di situ ada tanah
kosong milik pengusaha Bapak Heri bertus.bapak walikota mengajukan peminjaman
lahan tanpa membayar,karna di saat peminjaman lahan pemilik lahan mendapat
keuntungan karna dilahan itu diadakan penimbunan dan lahan menjadi bersih.selama
proses pembangunan pasar berlangsung dan pedagang di buatkan tempat berjualan
sementara di lahan itu setelah proses pembangunan slesai pedagang dikembalikan
lagi ke pasar.
Sub masalah 2.
-
Kondisi fisik keramain dan keamanan
pasar.
4. Bagaimana
perbandingan keadaan pasar flamboyan sebelum dan sesudah dilakukannya
pembangunan.?
Jawaban :
Perbandingan kondisi
fisiknya meningkat sangat jauh dari sebelumnya,karna sebelum direfitalisasi
kondisi di dalam pasar itu kumuh,becek,atapnya bocor,banyak bangunan yang
rusak,PKL nya tidak tertip berada dimana-mana.
5.
Berapa jumlah pedagang sebelum dan
sesudah dilakukan pembangunan.?
Jawaban :
Jumlah pedagang lebih
banyak karna karna kami mengalokasikan para PKL di luar area pasar,tadinya
jumlah pedagang pasar berjumlah 700 pedagang dan setelah direvitalisasi jumlah
pedagang bertambah menjadi 1000 lebih pedagang. Walupun sudah mengalokasikan
para PKL tetap masih ada PKL yang berjualan di depan-depan ruko, padahal sudah
sering petugas Satpol PP menertibkan PKL tersebut.tetapi PKL tetap saja tidak
mau pergi,bahkan sudah diberi SP3 dan KTP juga akan diambil juga dikenakan
hukuman pidana ringan. Alasan merekan tidak mau pindah karna mereka mencari
rizki
6.
Bagaimana pengelolaan limbah
pasar,apakah sudah optimal.?
Jawaban :
Blm,tetapi sebenarnya
pasar flamboyan mempunyai instalasi pengelolaan limbah di sebelah utara
bangunan pasar flamboyan dekat tempat penggilingan bakso,dan alat instalasi
tidak dapat digunakan karna kurang nya tenaga yang kami miliki untuk
mengoprasikan alat tersebut. Pembuangan limbah saat ini sementara di buang di
sungai parit tokaya karna bak pembuangan sampah tidak berfungsi.
7.
Apakah terjadi peningkatan jumlah orang
yang datang kepasar flamboyan.?
Jawaban :
Tentu saja pengunjung
di pasar flamboyan mengalami peningkatan yang drastis setelah dilakukannya
refitalisasi,karna sebelum di refitalisasi pengunjung enggan untuk datang
berbelanja ke pasar flamboyan karna keadaannya yang kumuh dan becek dan
sekarang alhamdulillah sudah bagus,bersih dan teratur.
8.
Apakah ketersediaan lahan parkir telah
mencukupi.?
Jawaban :
Belum mencukupi,lahan
parkir pasar flamboyan itu dari ruko yang di Jalan Gajah Mada dan jalan
pahlawan berada di jalan dekan belakang pasar.dan dengan situasi tertentu lahan
parkir memang tidak mencukupi, dan untuk meminimalisirkan kendaraan pengunjung
pasar terutama pada hari sabtu dan minggu lahan parkir menggunakan badan jalan,
karna lahan parkir yang ada tidak akan mampu menampung banyak nya kendaraan
para pengunjung yang datag dari berbagai penjuru kota pontianak yaitu dari kota
baru,jeruju dan sungai raya dsb. di saat lahan parkir memakai badan jalan pihak
dinas perhubungan memberikan toleransi sampai pada jam 10.00 wib. Karna jika
area parkir pasar memakai badan jalan otomatis jalan menjadi semakin
sempit,sehingga menimbulkan kemacetan dan itu semua sudah tidak dapat di
pungkiri karna kenyataan nya sudah seperti itu.
9.
Apakah pedagang di pungut retribusi.?
Jawaban :
Iya,itu dinamakan
retribusi harian pasar dan biaya retribusi harian yaitu sebesar Rp.5000 biaya
itu di pungut dari pedagang setiap hari. retribusi ditetapkan oleh peraturan
daerah dengan landasan Undang-undang No 12 tahun 2012.
10.
Apakah keamanan di pasar ini terjamin.?
Jawaban :
Sudah,karna dari segi
keamanan di pasar flamboyan sekarang pemerintah sudah menurunkan BKPM dan disana juga ada petugas kemanan didalam
pasar,secara umum kondisi keamanan di pasar sudah cukup baik.
Sub masalah 3.
-
Dampak revitalisasi bagi interaksi
sosial dan pendapatan pedagang.
11. Apakah
interaksi antar pedagang di pasar ini berjalan dengan baik.?
Jawaban :
Alhamdulillah interaksi
di pasar saat ini berjalan cukup baik antar sesama pedagang, mereka juga
memiliki asosiasi pedagang, serta interaksi dan hubungan sosial antara pedagang
dengan pemerintah dan dinas perhubungan juga terjalin dengan baik.
12.
Apakah pendapatan pedagang mengalami
peningkatan.?
Iya,karna dulu tiap
bulannya hanya mendapat Rp.300.000/bulan tetapi setelah dilakukan revitalisasi
pendapatan menjadi meningkat sebesar Rp.1.000.000/bulan, ini berdasarkan tarikan
retribusi yang kami terima.
NARASUMBER
2
Nama : Suwarni
Umur :
50 Tahun
Tempat
tinggal : Sumur bor. Kota baru
Status
pekerjaan : Pedagang
Wawancara
hari sabtu tanggal 23 april 2016 jam 14.28
Hasil
wawancara :
1. Apakah
interaksi antar pedagang di pasar ini berjalan dengan baik.?
Jawab :
Iya sudah berjalan dengan baik,krna apabila pedagang
dan pembeli interaksinya tidak baik maka pembeli tidak akan mebeli dagangan
yang di jual.pedagang dan pembeli harus saling menghormati.tetapi interaksi
yang baik terjadi secara individu dan tergantung indivu masin-masing.
2. Apakah
pendapatan pedagang mengalami peningkatan.?
Jawab :
iya,karna makin banyak nya jumlah pengunjung yang
datang berbelanja di pasar.tetapi terkadang setiap harinya pedagang juga
mengalami pasang surut atau ketidak stabilan pendapatan. Tetapi dari hasil
penjualan obat-obatan tradisional ibu suwarni dapat menyekolahkan 6 orang anak
sampai kejenjang sarjan.
3. Bagaimana
fasilitas pasar flamboyan setelah di revitalisasi.?
Jawab :
Cukup nyaman dari pada pasar yang dulu,tetapi dari
hasil pendapatan lebih banyak menguntungkan dari pasar yang dulu.karna pasar
yang dulu pelanggan sudah tau dimana tempat pedagang berjualan.
4. Bagaimana
pengelolaan limbah pasar,apakah sudah optimal.?
Jawab :
Blm,karna tidak adanya penampungan limbah
pasar.tetapi petugas kebersihan tiap harinya membersihkan area pasar.
5. Apakah
pedagang di pungut retribusi.?
Jawab :
Iya,setiap pedagang di pungut biaya sebesar
Rp.6000/hari yaitu untuk uang kebersihan dan keamanan,sehingga tngkat keamanan
di pasar terjamin.dan di deapn pasar ada pos polisi yang setiap harinya
melakukan patroli di area pasar. serta penyewaan tempat untuk berjualan
dipungut biaya sebesar Rp.1.750.000/bulan.
NARASUMBER
3
Nama : Fery
Umur : 25 Tahun
Tempat
tinggal : -
Status
pekerjaan : pedagang
Wawancara
hari sabtu tanggal 23 april 2016 jam 14.40
Hasil
wawancara :
1. Apakah
interaksi antar pedagang di pasar ini berjalan dengan baik.?
Iya,sudah berjalan dengan cukup baik tetapi tidak di
pungkiri kalau terkadang masih ada yang mengalami konflik antar sesama
pedagang,salah satunya pernah terjadi konflik pedagang telur dengan pedagang
kaset karna motor pedagang telur menghalangi jalan tempat berjualan pedagang
kaset.
2. Apakah
pendapatan pedagang mengalami peningkatan.?
Belum,karna terkadang dari segi pendapatan mengalami
ketidakstabilan ataupun terkadang mengalami peningkatan dan penurunan.
3. Bagaimana
fasilitas pasar flamboyan setelah di revitalisasi.?
Jawab :
pedagang merasakan kenyamanan fasilias pasar setelah
di revitalisasi,karna fasilitas pasar sudah cukup baik dari segi keamanannya.
tetapi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dulu di bandingkan sekarang (
karena pelanggan tetap sudah tau tempatnya ).
4. Bagaimana
pengelolaan limbah pasar,apakah sudah optimal.?
Sudah dan pembuangan pasar dibuang keblakang pasar
dan setiap harinya ada petugas kebersihan.
5. Apakah
keamanan di pasar ini terjamin.?
Iya bisa dibilang mengalami peningkatan yang cukup
baik,tetapi terkadang juga masih ada pencurian.tetapi itu terjadi bisa di bilang 1 tahun hanya 2x,tidak seperti
pasar yang dulu sebelum di revitalisasi sering sekali terjadi pencopetan
pejambretan.dengan revitalisasi pasar flamboyan sekarang cukup aman karna
adanya penempatan pos polisi.
6. Apakah
ketersediaan lahan parkir telah mencukupi.?
Belum,karna terkadang
masih menggunakan badan jalan yang ada di depan pasar sehingga menimbulakn
kemacetan.seharusnya pengelola pasar menyediakan lahan parkir yang baru sekitar
1 hektar supaya lahan parkir tidak memakai badan jala dan tidak membuat kemacetan
lalu lintas.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
masalah yang kami teliti dapat kami simpulkan sebagai berikut
1. Pembangunan
dilakukan pada tahun 2012-2013. Sempat ada protes dari para pedagang saat
dilakukan nya pembangunan. Ketika pembangunan berlangsung pedagang dipasar
flamboyan direlokasi ke lokasi yang tidak jauh dari pasar yaitu dijalan
veteran.
2. Kondisi
fisik pasar memang jauh berubah setelah dilakukannya revitalisasi. Pasar tampak
lebih tertata dan lebih bersih serta lebih aman dari yang sebelumnya. Namun
masih ada masalah terutama pada pengelolaan limbah pasar dan lahan parkir yang
kurang memadai.
3. Interaksi
masih terjalin dengan baik antar para pedagang maaupun pedagang dengan para
pembeli dan instansi pemerintahan terkait. Ramainya pengunjung pasar belum
menambah penghasilan pedagang kaarena persaingan dagang yang lebih ketat.
B. SARAN
Dari
hasil penelitian dapat kami sarankaan yaitu:
1. Pemerintah
diharapkan bisa mengoptimalkan pengelolaan limbah, dengan memanfaatkan
instalasi pengelolaan limbah (IPAL) yang telah dibuat.
2. Lahan
parkir juga harus ditambah agar tidak menggunakan badan jalan yang bisa
mengakibatkan daerah sekitar pasar flamboyan menjadi titik kemacetan.
3. Perlu
diadakan penelitian lebih lanjut tentang pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional.
Agar kebijakan pemerintah dapat semakin memajukan perekonomian rakyat.
Comments
Post a Comment